Analisis petrofisika secara kuantitatif dilakukan dengan menghitung volume shale, porositas, dan saturasi air. Untuk mendapatkan parameter-parameter fisika yang dapat diinterpretasikan dalam formasi bersih, semua parameter-parameter fisika harus dikoreksi terhadap serpih dan lempung agar perhitungan menjadi benar.
Volume Serpih (Volume Shale)
Evaluasi volume serpih merupakan rasio keberadaan serpih di dalam suatu formasi dan dinyatakan dalam fraksi atau persen. Volume serpih dapat diperoleh dengan indikator kurva tunggal berupa log gamma ray, SP, dan resistivitas. Namun yang lebih sering digunakan adalah indikator dari log gamma ray karena dapat langsung mendeskripsikan litologi target reservoir. Dalam penentuan Vserpih, terlebih dahulu menghitung Indeks Gamma Ray (IGR) data kurva gamma ray. Perhitungannya diuraikan sebagai berikut.
dimana:
GRlog = Gamma Ray pada kedalaman tertentu (API)
GRmin = Gamma Ray hasil pembacaan di daerah pasir (API)
GRmax = Gamma Ray hasil pembacaan di daerah serpih (API)
IGR = Indeks Gamma ray
GRmin = Gamma Ray hasil pembacaan di daerah pasir (API)
GRmax = Gamma Ray hasil pembacaan di daerah serpih (API)
IGR = Indeks Gamma ray
Setelah indeks gamma ray diketahui maka volume serpih dapat dihitung:
a. Untuk batuan-batuan yang tidak terkonsolidasi
a. Untuk batuan-batuan yang tidak terkonsolidasi
Perhitungan Porositas
Sebelum melakukan perhitungan porositas, terlebih dahulu melakukan perhitungan temperatur formasi. Temperatur formasi dapat dihitung berdasarkan persamaan
dimana:
Tf = Temperatur Formasi (derajat F)
BHT = Bottom Hole Temperature (derajat F)
AMST = Annual Mean Surface Temperature (derajat F)
TD = Total Depth (m, ft)
FD = Formation Depth (m, ft)
Tf = Temperatur Formasi (derajat F)
BHT = Bottom Hole Temperature (derajat F)
AMST = Annual Mean Surface Temperature (derajat F)
TD = Total Depth (m, ft)
FD = Formation Depth (m, ft)
Perhitungan porositas dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu yang paling sering digunakan ialah perhitungan prositas berdasarkan model prositas neutron - densitas. Mari kita perhatikan rumusnya berikut.
ΦN merupakan nilai porositas pada pembacaan log NPHI sedangkan Φserpih merupakan nilai porositas pada pembacaan log di zona shale. Vserpih merupakan nilai volume serpih yang telah dihitung sebelumnya. Selanjutnya menghitung nilai porositas berdasarkan log densitas dengan rumus
ρma merupakan nilai densitas matriks batuan dan ρf merupakan nilai densitas fluida. Setelah diperoleh porositas densitas kemudian dilakukan koreksi terhadap serpih. Untuk memperoleh porositas densitas bebas serpih atau porositas efektif dapat menggunakan persamaan
Setelah porositas yang didapat dikoreksi terhadap kandungan serpih maka dapat dilakukan perhitungan porositas sebenarnya sebagai berikut
Perhitungan Saturasi Air
Volume pori yang diisi oleh air disebut dengan saturasi air (Sw), sedangkan
bagian yang terisi oleh hidrokarbon disebut saturasi hidrokarbon. Awalnya batuan terisi oleh air formasi yang kemudian terdesak oleh hidrokarbon selama proses migrasi. Air yang terdesak tidak semuanya pindah, masih ada air yang tersisa karena tegangan permukaan butiran. Air sisa tersebut dinamakan saturasi air sisa (Swirr).
Ada beberapa metode atau model saturasi yang digunakan sesuai dengan kondisi lingkungan pengendapan, kandungan lempung, dan litologi target reservoar. Pada kasus clean sand model saturasi yang digunakan ialah persamaan Archie.
Ada beberapa metode atau model saturasi yang digunakan sesuai dengan kondisi lingkungan pengendapan, kandungan lempung, dan litologi target reservoar. Pada kasus clean sand model saturasi yang digunakan ialah persamaan Archie.
dimana Rt merupakan resistivitas uninvaded zone (ohm.m), Rw merupakan resisvitas pada water (ohm.m), m merupakan cementation exponent, n merupakan saturation exponent, dan a merupakan turtuosity factor .
Analisis kuantitatif dalam perhitungan petrofisika sebenarnya masih banyak lagi, tapi pada dasarnya parmeter petrofisika yang dihitung ialah sesuai dengan yang telah dijabarkan pada postingan ini.
Sekian dulu yah jika ada yang ingin ditanyakan atau koreksi mengenai tulisan ini silahkan tinggalkan komen dibawah :)
Sumber :
Asquith, G., & Gibson, C. (2004). Basic Well Log Analysis for Geologists (Second Edition). Tulsa, Oklahoma: The American Association of Petroleum Geologists.
0 Komentar