My Start "Change The World"

March 16, 2015 Add Comment
Today, I just want to tell you guys, about the answer from the usual question that people always ask. Do you know it? Oke, I’ll tell you.

The question is “How can we change the world?”


I think many people in the world want to change the world.  Maybe they want to be the leader of this world or they want to be the best and get better life in this world. But, I thinks there is one activity that it can be change the world without much money and less energy. We don’t need to be a president to have this world. It’s just simple activity that we usually do everyday. Do you know that is it?
It’s about writing! Writing is the simple activity we can do for changing the better life in this wold. For the first, we can do writing activity without many energy or need much money. So, it’s just used pencil or pen to write on the book or typing on the PC. After that what should we write? We can write about our imagination, our opinion, or our feeling that can be something benefit for other who read it.


As example, what will we do now if Imam Syafi’i never write his knowledge about shariah and Islam to the book? Sure, the answer is we never know about that knowledges.
The other example that very close to us is Qur’an. The first vision from God to Muhammad is “IQRO”. Our God want us to be a good person by reading and writing something benefit. And in the other hand, in this globalization area we can share our written to global read in the world by posting on social media like facebook, twitter, google+, or blog.
And the last, I see that many people is too lazy to read even to write. So, don’t be lazy and go fight to share something benefit to others by writing activity. “Dream it, write it, believe it, and make it happen!”

So, lets write right now...!!!

Metode Geofisika "Geomagnet"

March 15, 2015 Add Comment
Metode Geofisika "Geomagnet"
Metode geomagnet adalah salah satu metode geofisika yang digunakan untuk menyelidiki kondisi permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan batuan yang diidentifikasikan oleh kerentanan magnet batuan. Metode ini didasarkan pada pengukuran variasi intensitas magnetik di permukaan bumi yang disebabkan adanya variasi distribusi (anomali) benda termagnetisasi di bawah permukaan bumi. Pengukuran intensitas medan magnetik dapat dilakukan di darat, laut maupun udara. Susceptibilitas magnet batuan adalah harga magnet suatu batuan terhadap pengaruh magnet, yang pada umumnya erat kaitannya dengan kandungan mineral dan oksida besi. Semakin besar kandungan mineral magnetit di dalam batuan, akan semakin besar harga susceptibilitasnya.

Metoda ini sangat cocok untuk pendugaan struktur geologi bawah permukaan dengan tidak mengabaikan faktor kontrol adanya kenampakan geologi di permukaan dan kegiatan gunungapi. Metode magnetik sering digunakan dalam eksplorasi minyak bumi, panas bumi, dan batuan mineral serta bisa diterapkan pada pencarian prospeksi benda-benda arkeologi.

Anomali magnet terjadi karena adanya variasi medan magnet kearah spasial secara regional. Pola anomali ini dicirikan oleh pergantian antara anomali positif-negatif dan sejajar dengan sumbu pemekarannya. Pola ini dikenal dengan sebutan “zone of striped magnetic anomalies”. Hasil inverse anomali ini, dengan dibantu oleh data radiometri, umur lantai samudra yang bertambah terhadap jarak dari sumbu pemekaran dan kecepatan rata-rata pemekarannya dapat diturunkan.

Berdasarkan sifat medan magnet bumi dan sifat kemagnetan bahan pembentuk batuan, maka bentuk medan magnetik anomaly yang ditimbulkan oleh benda penyebabnya tergantung pada:
1.    Inklinasi medan magnet bumi disekitar benda penyebab
2.    Geometri benda penyebab
3.    Kecenderungan arah dipol – dipol magnet didalam benda penyebab
4.    Orientasi arah dipole – dipole magnet benda penyebbab terhadap arah medan bumi.

Intensitas Magnetisasi
Gaya magnet (F) adalah gaya tarik menarik / tolak-menolak dari dua kutub magnet (m1,m2) yang berjarak r.
Hukum Coloumb:
F = (m1.m2) / µ.r2


Dimana µ = konstanta permeabilitas magnet
Suatu medan magnetik yang ditempatkan pada suatu medan magnet akan mengalami magnetisasi oleh imbas magnetik yang didefinisikan sebagai:

I = M / V

Dimana : M = momen magnetik deikutub (dipole)
I = jarak antara kutub +m dan –m
V = volum benda

Momen magnet (M) adalah besaran vektor yang memanjang dari kutub negatif ke kutub positif  Intensitas magnetik (I) adalah momen magnet per satuan volume. Intensitas magnet ini sebanding dengan kuat medan magnet dan arahnya searah dengan medan magnet yang menginduksi. Susceptibility/kerentanan magnetik (k) merupakan tingkat kemagnetan suatu benda untuk termagnetisasi.

I = k. H

Dimana: I = intensitas magnetic
H = kuat medan magnet

Nilai k pada batuan semakin besar jika dalam batuan tersebut semakin banyak dijumpai mineral-mineral bersifat magnetik. Berdasarkan nilai k dibagi tiga kelompok jenis material dan batuan peyusun litologi bumi, yaitu:
  • Paramagnetik : Mempunyai nilai k yang bernilai positif. Contoh : olivine, biotit.
  • Feromagnetik : Mempunyai nilai k yang sangat besar dan positif. Contoh: besi dan nikel.
  • Diamagnetik   : Mempunyai nilai k yang negative. Contoh: grafit, gysum, quartz

Pemetaan

March 15, 2015 Add Comment
Pemetaan
Peta merupakan gambaran permukaan bumi sebagian atau seluruhnya pada suatu bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut di atas, pada dasarnya foto dan lukisan pemandangan juga merupakan gambaran sebagian permukaan bumi yang diperkecil. Akan tetapi, foto dan lukisan tersebut tidak bisa disebut dengan peta karena tidak ada skalanya.

Macam-macam peta berdasarkan isinya ada 2 macam :
1.    Peta Umum yaitu peta yang menggambarkan seluruh kenampakan umum peta.
2.    Peta Khusus yaitu peta yang menggambarkan kenampakan khusus dan digunakan untuk tujuan tertentu.

Unsur-unsur Peta Dasar :
Berikut adalah unsur – unsur peta dasar, diantaranya:
  • Judul Peta, mencerminkan isi sekaligus tipe peta. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan,atau bawah. Walaupun demikian,sedapat mungkin,di letakkan di atas kanan.
  • Legenda / keterangan, merupakan kunci untuk memahami peta. penjelasan dari simbul simbul yang tercantum dalam peta. Bagian ini adalah komponen yang sangat vital karena kita akan jadi buta dalam membaca peta jika tidak ada legendanya.
  • Tanda arah / Orientasi, umumnya arah utara,tetapi ada juga yang lengkap. Letaknya di tempat yang sesuai jika ada garis lintang dan bujur,koordinat dapat sebagai petunjuk arah.
  •  Skala,  perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya dilapangan, ditulis di bawah judul peta,di luar garis tepi/ di bawah legenda.
  •  Inset, merupakan peta kecil yang disisipkan di peta utama.
  • Garis Koordinat, jaring-jaring dalam peta yang terdiri dari garis vertikal dan garis horisontal. Guna garis ini adalah untuk batas perhitungan koordinat. Koordinat peta dikenal ada dua jenis yaitu koordinat grid dan koordinat geografis. Koordinat geografis merupakan koordinat dari jarring-jaring bumi yang terdiri garis lintang untuk horizontal dan garis bujur untuk vertical. Penulisanya biasanya denga koordinat geografis, derajat, menit dan detik (Contoh : 94o15’ 114,4”) biasanya disertakan “L” untuk Lintang dan “B” untuk Bujur. Koordinat grid adalah jaring jaring koordinat lokal yang dipakai untuk acuan pengkoordinatan dalam peta. Biasanya hanya disebutkan dengan angka saja dan dikenal dengan koordinat 8 angka atau 12 angka. Untuk peta Indonesia ada 2 acuan pokok dalam koordinat ini yaitu dengan dikenal dengan sistem UTM/UPS atau LCO masing masing dengan acuan 0o yang berbeda.
  • Garis Ketinggian atau biasa disebut garis kontur, Adalah garis yang menyerupai sidik jari yang menunjukkan titik ketinggian yang sama dalam peta. Karena merupakan tanda dari ketinggian yang sama, maka garis ini tidak akan pernah saling memotong tapi bisa bersinggungan. Lokasi yang lebih rendah akan melingkari lokasi yang lebih tinggi, itulah ciri garis kontur. Atau bisa juga disebutkan garis sebelah dalam adalah lebih tinggi dari garis sebelah luar. Dalam peta interval atau jeda beda ketinggian antara garis kontur biasanya ditunjukan di dekat lokasi legenda. Untuk peta skala 1:25000 interval konturnya biasanya adalah 12,5 meter sedangkan peta skala 1:50000 biasanya interval konturnya adalah 25 meter. Terjemahannya adalah bila interval kontur 25 meter, maka jarak antara garis kontur yang satu dengan yang lainnya di w:st=”on” medan sebenarnya memiliki beda tinggi secara vertical 25 meter. Garis kontur dengan pola huruv “V” atau runcing biasanya menunjukan sebuah jurang/sungai, dan garis kontur dengan pola “U” atau berpola lengkung biasanya menunjukan sebuah punggungan dan “O” merupakan puncak atau Kawah.
  •  Sumber dan Tahun pembuatan peta, dari mana data dan tahun ketika peta dibuat.
  •  Warna, peta menggunakan warna yang menarik dan sesuai.
  • Deklinasi, yaitu garis keterangan yang menunjukan beda Utara Peta dan Utara Magnetik (Utara Kompas). Deklinasi ini direvisi tiap 5 tahun sekali. Kenapa ada perbedaan antara Utara peta dan Utara sebenarnya dan Utara Magnetik. Seperti kita ketahui Utara Bumi kita ditunjukan oleh di Kutub Utara. Sedangkan sumbu utara magnet bumi sebenarnya ada di sebuah kepulauan di dekat dataran Green Land. Setiap tahun karena rotasi Sumbu bumi ini mengalami pergeseran rata-rata 0,02 detik bisa ke timur dan ke barat. Jadi utara sebenarnya bisa ditentukan dari mengkonversi antara utara magnetik dengan utara Peta. Biasanya akan dicantumkan di setiap lembar peta.
Resection
Metode penentuan posisi di peta dengan menggunakan dua parameter yang dikenali, baik itu titik ketinggian, pemukiman dan sebagainya. Lakukan pengukuran arah pada dua parameter yang dikenali, kemudian arah kebalikan sudut pengukuran di ploting di peta. Perpanjang arah garis, garis perpotongan menjadi interpretasi posisi kita di lapangan.
Intersection
Metode ini merupakan metode pengujian, dimana kita akan menguji kebenaan, misalnya suatu titik ketinggian yang dijumpai di lapangan. Lakukan pengambilan arah pada titik ketinggian yang akan diinterpretasi, kemudian dari lokasi berdiri semula berjalanlah beberapa meter, 250 m (1 cm pada peta bersekala 1 : 25000), kemudian lakukan lagi pengambilan arah terhadap titik ketinggian yang sama untuk membuktikan bahwa titikketinggian itu benar – benar ada pada peta.

Metode Geofisika "Geolistrik"

March 15, 2015 Add Comment
Pengertian Geolistrik
Geolistrik adalah suatu metoda eksplorasi geofisika untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan  dengan menggunakan sifat-sifat kelistrikan batuan. Sifat-sifat kelistrikan tersebut adalah, antara lain. tahanan jenis (specific resistivity, conductivity, dielectrical  constant, kemampuan menimbulkan self potential dan medan induksi serta sifat menyimpan potensial dan lain-lain.

Kegunaan Geolistrik
Adapun kegunaan metoda geolistrik yaitu mengetahui karakteristik lapisan batuan bawah permukaan sampai kedalaman sekitar 300 m sangat berguna untuk mengetahui kemungkinan adanya lapisan akifer yaitu lapisan batuan yang merupakan lapisan pembawa airGeolistrik ini bisa untuk mendeteksi adanya lapisan tambang yang mempunyai kontras resistivitas dengan lapisan batuan pada bagian atas dan bawahnya. Bisa juga untuk mengetahui perkiraan kedalaman ‘bedrock’ untuk fondasi bangunan.
Metoda geolistrik juga bisa untuk menduga adanya panas bumi (geotermal) di bawah permukaan. Hanya saja metoda ini merupakan salah satu metoda bantu dari metoda geofisika yang lain untuk mengetahui secara pasti keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan.

Penggunaan Metoda Geolistrik
Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger pada tahun 1912. Geolistrik merupakan salah satu metoda geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan di bawah permukaan tanah dengan cara mengalirkan arus listrik DC (‘Direct Current’) yang mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan 2 buah ‘Elektroda Arus’ A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah dengan jarak tertentu. Semakin panjang jarak elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik bisa menembus lapisan batuan lebih dalam.
Dengan adanya aliran arus listrik tersebut maka akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah. Tegangan listrik yang terjadi di permukaan tanah diukur dengan  penggunakan multimeter yang terhubung melalui 2 buah ‘Elektroda Tegangan’ M dan N yang jaraknya lebih pendek dari pada jarak elektroda AB. Bila posisi jarak elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada elektroda MN ikut berubah sesuai dengan informasi jenis batuan yang ikut terinjeksi arus listrik pada kedalaman yang lebih besar.

Dengan asumsi bahwa kedalaman lapisan batuan yang bisa ditembus oleh arus listrik ini sama dengan separuh dari jarak AB yang biasa disebut AB/2 (bila digunakan arus listrik DC murni), maka diperkirakan pengaruh dari injeksi aliran arus listrik ini berbentuk setengah bola dengan jari-jari AB/2. 

Umumnya metoda geolistrik yang sering digunakan adalah yang menggunakan 4 buah elektroda yang terletak dalamsatu garis lurus serta simetris terhadap titik tengah, yaitu 2 buah elektroda arus (AB) di bagian luar dan 2 buah elektroda ntegangan (MN) di bagian dalam.
Kombinasi dari jarak AB/2, jarak MN/2, besarnya arus listrik yang dialirkan serta tegangan listrik yang terjadi akan didapat suatu harga tahanan jenis semu (‘Apparent Resistivity’). Disebut tahanan jenis semu karena tahanan jenis yang terhitung tersebut merupakan gabungan dari banyak lapisan batuan di bawah permukaan yang dilalui arus listrik.
Bila satu set hasil pengukuran tahanan jenis semu dari jarak AB terpendek sampai yang terpanjang tersebut digambarkan pada grafik logaritma ganda dengan jarak AB/2 sebagai sumbu-X dan tahanan jenis semu sebagai sumbu Y, maka akan didapat suatu bentuk kurva data geolistrik. Dari kurva data tersebut bisa dihitung dan diduga sifat lapisan batuan di bawah permukaan.

Dan Ketika Kita Semakin Jauh

March 15, 2015 1 Comment
17 Agustus 2014
Setahun berlalu, banyak perubahan yang terjadi antara aku dan kamu. Malam ini, bayanganmu muncul tepat di depan mataku mengingatkan semua tentang aku dan kamu, cerita kita. 

Sampai sekarang masih tanda tanya apa yang terjadi antara aku dan kamu karena semua terjadi begitu saja tanpa permisi. Waktu berlalu aku dan kamu jauh dan semakin jauh bahkan terasa menyakitkan bagiku dan mungkin begitupun bagimu saat melihatmu setiap hari namun dengan keadaan yang berbeda.


Kamu menjadi pendiam, bahkan untuk tersenyumpun kamu enggan. Kamu sangat berbeda, kamu menjauh dari semuanya, kamu pendiam, seolah tak mau berbaur dengan dunia luar. Beberapa kali aku mencoba berbicara denganmu untuk menanyakan apa yang terjadi. 

Tapi percuma, karena sekarang kamu adalah orang lain seperti kita tidak pernah mengenal sebelumnya, seolah ada bagian dalam buku kehidupanmu yang tlah robek, tak berbekas.

Satu hal yang pasti bahwa semua yang terjadi punya alasan. Ntah itu menyakitkan ataupun membahagiakan. Semua butuh waktu untuk memulihkan keadaan semula. Mengenai aku dan hatiku aku mampu untuk menyembunyikannya bahkan mnguburnya meskipun terkadang rasa itu muncul yang mengingatkan luka lama.

Perlahan tapi pasti semuanya berlalu, banyak hal yang kita lalui bersama meskipun kita tak saling menyapa. Sangat canggung rasanya berada dalam kadaan seperti itu. Tapi justru hal itu yang membuat aku semakin kuat dan tegar. Aku bahkan menunjukkan kalau aku bisa bahagia dan tersenyum meskipun kisah kita berakhir begitu saja. 


Dan kamu mulai kembali seperti dirimu yang dulu, kamu yang menjengkelkan tapi lucu, kamu yang mengganggu tapi menenangkan, ah banyak hal tentang kamu yang membuatmu terasa berbeda. 

Namun, ada hal yang tidak biasa pada dirimu sekarang, kamu berlebihan. Ntah kenapa ada sifatmu yang membuatku semakin tidak care sama kamu. Aku yang sebelumnya sangat peduli padamu, kini berubah menjadi aku yang tidak respect padamu. 

Bukan karena aku menyimpan dendam, bukan sama sekali, karena aku adalah orang yang tidak mau menguras hati dan fikiran untuk menyimpan dendam ke orang lain. Hal ini lebih dikarenakan karena sifatmu ke aku yang semena - mena akan diriku. 

Kepadaku yang selalu tulus memaafkanmu meski terkadang kamu membuat air mata jatuh, karena sifatmu. Tapi sudahlah, biarkan itu menjadi penilaianku untuk orang seperti kamu, orang yang pernah berarti dalam hidupku.

Try To Wake Up

March 15, 2015 Add Comment
Try To Wake Up
Begitu banyak ide – ide yang hanya tertampung di kepala. Tanpa action, tanpa spirit yang berkelanjutan. Hanya cerita – cerita yang terus mengepung di kepala. Memberontak, menyiksa, dan semakin membara. Tapi, kembali lagi bahwa tidak ada spirit, hanya ada sebuah ide – ide yang terus berkembang namun tanpa aplikasi yang nyata yang membuatnya semakin tertampung di kepala. Lalu kapankah ide – ide itu bisa menjadi sebuah langkah yang konkret?


Entahlah, sejauh ini belum banyak hal yang telah dilakukan. Mungkin terbatas oleh waktu, kegiatan, atau mungkin karena terperangkap oleh diri sendiri. Namun yang pasti ide itu selalu ada bahkan sampai sekarang.