Dijodohkan, Bertemu Denganmu

April 16, 2020 Add Comment
Dijodohkan, Bertemu Denganmu
Tanggal 1 Juni 2018 aku mulai kerja di perusahaan yang aku cerita sebelumnya disini Alhamdulillah kerja disini sangat menyenangkan. Banyak cerita dan pengalaman baru yang takkan terlupakan. 

Suatu hari senior yang ngajak aku kerja disini sebut saja kak Latif ngasi tau kalo dia punya teman yang mau langsung nikah, apa aku mau diajak serius? aku nanggepinnya biasa aja sih dan aku tanya siapa orangnya tapi kak Latif nggak mau ngasi tau kalo aku nggak iyain dulu. Jadi pembicaraan berakhir disitu.

Di proyek yang kami kerjakan ini kebanyakan laki-laki. Bapak-bapak di tim aku pada ngasi tau kalo kak Latif suka sama aku. Nah aku jadi mikir apa jangan-jangan beneran kak Latif nih yang suka sama aku, makanya tempo hari dia nanyain kalo ada yang ngajak aku nikah apa aku mau?

Tapi kalo di fikir lagi nggak mungkin kak Latif suka sama aku. Setauku dia udah punya temen deket. Wajar kalo kak Latif perhatian sama aku karena dia yang ngajak aku kerja disini. Lagian ikatan alumni ku juga sangat kuat, makanya kak Latif perhatian ke aku karena ikatan senior junior antara kami yang bapak-bapak disini nggak ngerti.

Beberapa waktu kemudian, muncullah desas desus yang ku dengar dari kak Latif dan direkturku untuk ngejodohin aku ama kak Dayat. Hmm masa iya sih kak dayat tertarik sama aku. Waktu itu aku nanggepinnya biasa aja. Kebetulan aku pernah sekali ketemu dengan kak dayat di Bandung. Beliau juga bantu aku kerjain skripsi tahun 2016 lalu.

Sejauh yang ku tau beliau orangnya baik, sholeh, peduli sama pendidikannya. Temen-temen angkatanku juga banyak yang kenal sama beliau. 

Singkat cerita setelah proyek selesai aku kembali ke kampung halaman. Suatu hari direkturku nelpon, awalnya nanyain kabar dan masalah kerjaan. Kemudian menjurus nanyain status hubungan aku dengan laki-laki. Aku bilang kalo aku udah putus.  (Ternyata ini telpon conference dengan kak dayat jadi beliau dengar percakapanku dengan pak direktur. Aku taunya setelah aku nikah hahaha)

Akhirnya sekitar bulan Oktober 2018 aku ke Jakarta nyelesain kerjaan proyek kemarin di kantor pusat. tanggal 13 November 2018 ketika di kantor pak direktur nelpon aku untuk ketemuan di Sarinah, jadi aku cepet pulang dan ke Sarinah jam 4 sore. Tapi Kak Latif ngasi info kalo ketemunya di Sudirman aja. Saat itu kak dayat juga chat aku. Jadi aku mulai curiga jangan-jangan ada kak dayat.

Setelah tiba di stasiun sudirman, ya Allah aku liat ada kak Dayat yang dari jauh udah senyam-senyum. Hm... bingung iya, grogi iya. nggak nyanga aja ternyata ini jebakan dari direkturku. Beliau nggak ada disini yang ada yah kak Latif yang nemenin kak Dayat ketemu aku. 

Setelah ketemu, kak dayat langsung nyalamin aku dan kita ngopi di starbuck. Lucunya, saking grogi ketemu kak dayat aku jatohin garpu waktu bawa kue. Asli baru kali itu aku grogi sampe salah tingkah yang memalukan. Ketika ngobrol kak Latif sengaja pergi jadi kami punya waktu berdua. Aku perhatiin kak Dayat dari cara komunikasi, fisik atas sampe bawah hahaah. 

"kalo orang ini bener-bener mau nikahi kamu apa kamu bersedia?" gumamku dalam hati

Kebetulan kak Dayat dari Bandung menuju Makassar, jadi beliau singgah di Jakarta. Disempat-sempatkanlah ketemu sama aku. makanya ketemunya di stasiun sudirman agar setelah ketemu beliau langsung naik kereta ke bandara.

Sepulang ketemuan di stasiun sudirman aku mulai tertarik sama kak Dayat. Aku mulai meminta dalam doa yang ku panjatkan "Apabila kak Dayat baik untuk agamaku, akhiratku, dan duniaku tolong dekatkanlah" 

Dalam sujud tengah malam, sholat istikhorah, aku selalu mohon agar didekatkan dengan dia jika dia baik untuk agama dan duniaku.

tanggal 11 Desember aku pulang ke Makassar karena kerjaan di jakarta udah selesai. Besoknya aku ada urusan ke RS. Karena dari statusku di whatsapp, Kak Dayat chat aku dan akhirnya dia minta agar dia yang nganterin aku ke RS.

Pertemuan selanjutnya tanggal 12 Desember 2018 ketika beliau nganterin aku ke RS. Qodarullah ada beberapa masalah jadi aku harus ke puskesmas dulu buat diperiksa dan ngurus surat. 

Setelah urusan RS selesai, giliran aku yang nemenin  beliau beli sesuatu di mall Mari. Kami bener-bener berusaha saling mengenal, ini pertama kalinya kami pergi berdua. Beliau ngajak aku nonton film keluarga cemara di bioskop.

di bioskop dia sempat ngajak ngobrol nanyain kalo ada laki-laki yang ngajak aku nikah tapi perkerjaannya belum jelas, bukan karena dia nggak bisa kerja tapi dia yang milih kerjaan gimana?

Aku jawab kalo masalahnya di kerjaan ya nggak papa karena aku juga bisa kerja dan menghasilkan duit.

Kemudian beliau ngajak aku makan mie setan. Setelah makan beliau cerita semua tentang dirinya, mulai dari keadaannya saat itu, status pekerjaan, komitmen, dan banyak lagi sampai akhirnya dia ngomong gini,

"Aku mau serius sama kamu, will you marry me?"

Seketika aku nangis dan jawab "InsyaAllah, aku mau"

dan ku lihat wajah teduh di depanku menunduk, menengadahkan tangannya, dan meneteskan air mata. entah apa yang terucap dalam doanya. Satu hal yang pasti bahwa ada rasa syukur dalam hati kami karena sekarang semuanya sudah jelas antara kami berdua.

Beliau mengajak aku menikah dan aku menerima ajakannya. Alhamdulillah bahagia dan terharu. Karena sudah masuk waktu magrib, kami segera sholat magrib di mesjid terdekat. Dalam sholat tak hentinya aku menangis, bukan karena sedih akan tetapi ada rasa syukur dan bahagia dari dalam hatiku. Bahagia yang nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Perjalanan menuju pernikahanpun di mulai....

Ditinggalkan Seseorang Yang Kita Cintai

March 26, 2020 Add Comment
Hai Amaziners,
Kali ini aku mau berbagi cerita mengenai berharganya waktu yang kita miliki dengan seseorang yang kita cintai. Kemarin setelah mandi aku mendapat telpon dari keluargaku. Ketika ku angkat terdengar suara isak tangis dari seberang sana dan ku dengar lirih suara yang mengatakan bahwa tanteku telah meninggal dunia pagi ini.

Innalillahi wa inna ilaihi roojiun. 
Aku tak sanggup berkata-kata lagi antara mau menangis dan mencoba mencerna kata-kata itu. apakah ini mimpi? oh tolong bangunin aku, seraya berharap ini hanyalah mimpi.

Namun kemudian sepupuku menelpon memberitahukan hal yang sama. ahhhhh fix aku tidak bermimpi. ku coba ingat-ingat lagi kemarin aku masih bicara dengan tanteku ini. Meskipun disuara telpon nafasnya terdengar sesak tapi dia masih bisa menjawabku.

Ya Allah rasanya air mataku belum kering menangisi kepergian omku. Setengah tahun yang lalu kami menangis, hari ini kami kembali menangisi kepergian tanteku. Aku teringat dengan sepupuku yang masih kecil, kini dia perempuan satu-satunya di keluarganya. Ahhhhh dia masih terlalu kecil untuk mengerti ini semua. 


Ku terima foto dari sepupuku, Ku lihat tatapan matanya yang kosong disamping jenazah ibunya. ya Allah deeeeekkkkk, aku disini begitu nyesek memikirkan nasib kalian tanpa ibu. Aku tau banget kamu sangat dimanja oleh ibumu. sampai bonekaku pun ibumu selalu minta untuk aku beri ke kamu.

InsyaAllah aku akan memperhatikan kalian adek-adekku. Sore harinya aku bicaara dengan omku. Yah,,,, om begitu tabah menerima takdir dari sang Ilahi. Alhamdulillah katanya kepergian tante begitu lapang.

Sepuluh menit sebelum kepergiannya dia masih bicara. Dia mengatakan bahwa dia sudah merasa baikan. kakinya sudah baik tempatnya. dan sebelumnya dia minta diusapkan air ke mukanya.

Bismillah, semoga engkau husnul khotimah tante. Aku bersaksi bahwa engkau orang yang baik yang suka bersedekah. engkau perhatian kepada kami kemanakanmu. Engkau membantuku mengurus pernikahanku ketika mama tidak bisa melakukan itu lantaran adek sakit.

Sekali lagi kami menangis. Masih jelas tergambar diingatanku bulan september kemarin kita sama-sama menangis ketika om meninggal. Hari ini salah satu dari kita teryata ditangisi lagi. Ahhhh tinggal tunggu waktu untuk kita juga kembali kepadaNya.

Laluu, apa bekal yang sudah kita persiapkan? apakah kita sudah siap untuk bertemu Sang pemilik kehidupan ini?

Ampuni hamba Ya Allah....

Semoga kita bisa jadi lebih baik lagi. Semoga kalian dek yang hari ini ditinggalkan sosok ibu menjadi manusia yang lebih kuat lagi. Menjadi anak yang soleh dan soleha yang selalu mendoakan orang tua kalian.

Bismillah kalian tidak sendiri.

Kejadian ini membuka mata kita bahwa mati tidaklah mengenal usia, tua muda, sehat dan sakit. yang bisa kita lakukan hanyalah berusaha menjalani kehidupan ini sebaik mungkin. Mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya sebagai bekal kita kembali kepada Sang pemilik hidup kita.

Ingat, bahwa kematian semakin dekat tiap detik.