Interpretasi petrofisika merupakan salah satu proses yang penting dalam usaha untuk mengetahui karakteristik suatu reservoir. Melalui interpretasi petrofisika dapat diketahui zona reservoir, jenis litologi, volume shale, porositas, saturasi air, dan identifikasi prospek hidrokarbon. Dalam interpretasi petrofisika atau dikenal dengan interpretasi log. Terdapat berbagai jenis log yang digunkan sesuai dengan kegunaannya. Log yang pertama adalah log untuk penentuan litologi, log-log tersebut terdiri dari log gamma ray, log kaliper, dan spontaneous potential. Log porositas, terdiri dari log densitas dan log neutron, sedangkan log resistivitas terdiri dari induction log, laterolog, dan microspherically focused log. Penjelasan masing - masing jenis data log tersebut dapat dilihat pada postingan sebelumnya disini
Ada dua tahapan yang dilakukan dalam melakukan intepretasi petrofisika, yaitu interpretasi secara kualitatif dan interpretasi secara kuantitatif pada data log.
Analisa kualitatif dilakukan untuk membantu menginterpretasikan zona batuan
reservoir, jenis litologi, dan fluida pengisi formasi pada sumur yang teramati
sebelum melakukan analisis secara kuantitatif (Harsono, 1997).
reservoir, jenis litologi, dan fluida pengisi formasi pada sumur yang teramati
sebelum melakukan analisis secara kuantitatif (Harsono, 1997).
1. Penentuan Jenis Litologi
Pada kurva gamma ray (GR), zona permeabel akan ditunjukan oleh defleksi ke arah
kiri (harga GR kecil), hal ini berarti volume serpih makin kecil. Untuk formasi yang
permeabel, log spontaneous potensial (SP) akan memperlihatkan defleksi ke
arah kiri (kurva SP negatif). Adanya kerak lumpur menunjukan bahwa suatu
batuan memiliki suatu permeabilitas yang dapat diidentifikasikan sebagai
batuan reservoir.
Berdasarkan gambar diatas dapat diinterpretasikan untuk nilai Gamma ray (GR) yang kecil menunjukkan zona permeabel. Penjelasannya sudah diterangkan di postingan sebelumnya yah mengenai cara pembacaan data log. Kemudian ditinjau lagi dari log Spontaneous Potensial (SP) pada zona perrmeabel kurva SP terdefleksi negatif. Jadi sesuai dengan pembacaan log Gamma Ray bahwa pada kedalaman tersebut di interpretasikan sebagai zona permeabel. Begitupun pada zona yang ditandai sebagai zona non permeabel karena pada zona tersebut nilai GR tinggi dan kurva SP menunjukkan shale baseline.
2. Penentuan Zona Hidrokarbon
Pada log resisitivitas, zona hidrokarbon akan ditunjukan oleh adanya
perbedaan harga Rt (zona yang tidak terinvasi oleh mud filtrate) yang lebih
besar daripada harga Rxo (zona yang terinvasi oleh mud filtrate). Kurva densitas
akan cenderung ke kiri sedangkan log neutron akan berada disebelah kanannya.
Gabungan keduanya akan menunjukan crossover. Crossover log yang
berkembang pada gas akan lebih besar dibandingkan dengan crossover yang
terjadi pada minyak. Untuk lebih memahami bisa dilihat pada gambar dibawah ini.
Setelah mengetahui daerah interest melalui analisis kualitatif, langkah selanjutnya yaitu analisis kuantitatif. Nah untuk materi ini kita bahas di postingan selanjutnya ya. Jika ada yang kurang jelas silahkan contact saya melalui sosmed dibawah.
Semoga bermanfaat ya...
Sumber :
0 Komentar