Ketika Belum Menemukan Pekerjaan

January 23, 2018

Semua orang berada pada zona waktunya masing-masing…..

Menurutku perkatakaan tersebut benar dan ini sedang aku alami. Berada pada zona peralihan dimana saat ini tengah berjuang dari kehidupan seorang mahasiswa yang masih menjadi tanggungan orang tua menjadi seorang perempuan mandiri dengan tanggung jawab financial tersendiri.

Tidak terasa sudah setahun lebih aku menjadi seorang Sarjana, dalam perjalanan waktu ini banyak yang telah dilewati. Benar kata salah seorang dosen favorit saya, “Awalnya senang dan seolah tidak ada beban, tapi liat aja 3 sampai 6 bulan kedepan pasti kalian udah mulai  bosan dan stress jika masih belum mendapat pekerjaan.”

Daaaannnn perkataan dosenku benar, awalnya happy bangat terbebas dari tugas-tugas kuliah dan begitu menikmati suasana bebas tugas dan libur. Namun, tiga bulan berlalu mulailah merasa bosan dengan keadaan sekarang, dimana kerjaan itu-itu aja tiap hari.

Paginya bangun, bersih-bersih kamar (maklum anak kosan), masak, makan dan mandi. Saat ini udah malu minta biaya sama orang tua. Akhirnya mulailah aku bantu-bantu dosen di kampus, kebetulan dosenku lagi ada kegiatan yang membutuhkan tenaga tambahan. 

Pekerjaan ini aku lakukan beberapa bulan, dan akhirnya aku mengikuti pelatihan Sekretaris. Yah, istilah banting stir memang cocok buatku. Tapi aku fikir jika terus menunggu lowongan kerja yang linear dengan kejuruan, waktu akan banyak terbuang. Tidak ada salahnya menimba skill di bidang lain sementara mencari peluang kerja yang linear juga dengan kejuruan saat kuliah.

Aku emang cinta banget ama bidang ilmuku. Apalagi topik Tugas Akhirku kemarin, yang namanya passion, iya TA ku idalah passionku. Dalam mengerjakannya aku sangat menikmati dan penuh semangat. Tentu saja  aku akan terus berjuang untuk bisa tetap menerapkan ilmu yang sangat ku senangi ini.


Pada akhirnya, aku harus berbelok arah dulu, dalam mengikuti pelatihan bidang Sekretaris, aku sangat bersungguh-sungguh dan penuh antusias. Dalam hati ada tekad, saat ini aku tengah berbelok arah dan tentunya tidak boleh bermain-main, untuk mendapatkan ilmu ini harus bersunguh-sungguh semoga Allah akan menunjukkan jalan yang terbaik.

Dalam perjalanan pelatihan ini, ada saja yang mengganggu. Keadaannya sangat berbeda dengan kondisi kuliah. Disini aku dipertemukan dengan beberapa teman dengan berbagai latar belakang Pendidikan dan umur yang berbeda. Maka dari itu, pola fikir pun berbeda. Namun, aku bersyukur dipertemukan dengan orang-orang ini karena secara tidak langsung mengajarkanku untuk mengatasi kondisi apakah itu mendukung ataupun menghadapi orang yang akan menjatuhkan kita. Thanks guys…. 😊

Proses selanjutnya yaitu magang di salah satu perusahaan di makassar. Alhamdulillah, disini juga mengajarkan banyak hal. Aku kembali dipertemukan dengan orang-orang dengan berbagai latar belakang Pendidikan dan usia yang rata-rata lebih tua dariku. Orang disini sangat baik dan ramah. Disini aku lebih mengenal lagi dunia pekerjaan meskipun sebelumnya aku juga mempunyai pengalaman sebagai mahasiswa magang di perusahaan.

Dalam proses magang ini kesabaran kembali diuji. Perasaan bergejolak, rasanya sudah sangat ingin mempunyai pekerjaan sendiri. Mempunyai penghasilan sendiri. Ya Allah, rasanya pengen nangis apabila ingat orang tua dan adek. Namun kembali lagi ini adalah proses yang harus dijalani.

Nikmati prosesnya karena Allah selalu melihat usaha hambaNya. Iya, semua orang berada pada zona waktunya masing-masing. Teman-teman, sudah ada yang bekerja, sudah menikah, sudah punya anak, masih pengangguran, lagi magang, dan lain sebagainya. Intinya jalani prosesnya dengan penuh kesabaran, ikhtiar, dan tawakkal kepada Allah SWT. 


Perbaiki diri, Allah akan memberikan yang lebih baik. Dan aku yakin, ada hal indah yang menungguku di masa depan insyaAllah.

Share this :

Previous
Next Post »
0 Komentar