Semua orang berada pada zona waktunya masing-masing…..
Menurutku perkatakaan tersebut
benar dan ini sedang aku alami. Berada pada zona peralihan dimana saat ini tengah
berjuang dari kehidupan seorang mahasiswa yang masih menjadi tanggungan orang
tua menjadi seorang perempuan mandiri dengan tanggung jawab financial
tersendiri.
Tidak terasa sudah setahun lebih aku menjadi seorang Sarjana,
dalam perjalanan waktu ini banyak yang telah dilewati. Benar kata salah seorang
dosen favorit saya, “Awalnya senang dan seolah tidak ada beban, tapi liat aja 3
sampai 6 bulan kedepan pasti kalian udah mulai
bosan dan stress jika masih belum mendapat pekerjaan.”
Daaaannnn perkataan dosenku benar, awalnya
happy bangat terbebas dari tugas-tugas kuliah dan begitu menikmati suasana bebas
tugas dan libur. Namun, tiga bulan berlalu mulailah merasa bosan dengan
keadaan sekarang, dimana kerjaan itu-itu aja tiap hari.
Paginya bangun, bersih-bersih kamar (maklum
anak kosan), masak, makan dan mandi. Saat ini udah malu minta biaya sama orang tua. Akhirnya mulailah aku bantu-bantu dosen di
kampus, kebetulan dosenku lagi ada kegiatan yang membutuhkan tenaga tambahan.
Pekerjaan ini aku lakukan beberapa bulan, dan akhirnya aku mengikuti pelatihan
Sekretaris. Yah, istilah banting stir memang cocok buatku. Tapi aku fikir jika terus menunggu lowongan kerja yang linear dengan kejuruan, waktu akan banyak terbuang. Tidak ada salahnya menimba skill di bidang
lain sementara mencari peluang kerja yang linear juga dengan kejuruan saat
kuliah.
Aku emang cinta banget ama bidang ilmuku. Apalagi topik Tugas
Akhirku kemarin, yang namanya passion, iya TA ku idalah passionku. Dalam mengerjakannya aku sangat menikmati dan penuh semangat. Tentu saja aku akan terus berjuang untuk bisa tetap
menerapkan ilmu yang sangat ku senangi ini.
Pada akhirnya, aku harus berbelok arah dulu, dalam mengikuti pelatihan bidang Sekretaris, aku sangat bersungguh-sungguh dan penuh antusias. Dalam
hati ada tekad, saat ini aku tengah berbelok arah dan tentunya tidak boleh
bermain-main, untuk mendapatkan ilmu ini harus bersunguh-sungguh semoga Allah akan menunjukkan jalan yang terbaik.
Dalam perjalanan pelatihan ini, ada saja yang
mengganggu. Keadaannya sangat berbeda dengan kondisi kuliah. Disini aku dipertemukan
dengan beberapa teman dengan berbagai latar belakang Pendidikan dan umur yang
berbeda. Maka dari itu, pola fikir pun berbeda. Namun, aku bersyukur
dipertemukan dengan orang-orang ini karena secara tidak langsung mengajarkanku untuk
mengatasi kondisi apakah itu mendukung ataupun menghadapi orang yang akan
menjatuhkan kita. Thanks guys…. 😊
Proses selanjutnya yaitu magang di salah satu perusahaan di makassar.
Alhamdulillah, disini juga mengajarkan banyak hal. Aku kembali dipertemukan
dengan orang-orang dengan berbagai latar belakang Pendidikan dan usia yang rata-rata
lebih tua dariku. Orang disini sangat baik dan ramah. Disini aku lebih
mengenal lagi dunia pekerjaan meskipun sebelumnya aku juga mempunyai
pengalaman sebagai mahasiswa magang di perusahaan.
Dalam proses magang ini
kesabaran kembali diuji. Perasaan bergejolak, rasanya sudah sangat ingin
mempunyai pekerjaan sendiri. Mempunyai penghasilan sendiri. Ya Allah, rasanya
pengen nangis apabila ingat orang tua dan adek. Namun kembali lagi ini adalah
proses yang harus dijalani.
Nikmati prosesnya karena Allah selalu melihat usaha
hambaNya. Iya, semua orang berada pada zona waktunya masing-masing. Teman-teman,
sudah ada yang bekerja, sudah menikah, sudah punya anak, masih pengangguran,
lagi magang, dan lain sebagainya. Intinya jalani prosesnya dengan penuh kesabaran, ikhtiar,
dan tawakkal kepada Allah SWT.
Perbaiki diri, Allah akan memberikan yang lebih
baik. Dan aku yakin, ada hal indah yang menungguku di masa depan insyaAllah.
0 Komentar